Di ajang arena kebut malam, Yamaha Jupiter-Z milik Ivan Sutisna termasuk disegani. Padahal kalau mau buka-bukaan spek motor ini mengandalkan komponen standar.
“Cuma stroke aja sudah naik biar kapasitas mesin meningkat,” jelas Ivan Sutisna yang tinggal di Jati Raden, Pondok Gede, Bekasi.
Untuk bikin Jupiter-Z ini bisa ngibrit, ubahan motor ini memang hanya mengandalkan part standar. "Maklum modalnya terbatas jadi ngandelin part standar dari motor lain,” lanjut Ivan.
Ivan juga ingin membuktikan bila komponen lokal juga bisa diandalkan, tidak hanya tergantung pada part racing. "Biasanya kalau bikin motor kenceng banyak bengkel yang mematok sampai puluhan juta, Jupiter-Z ini cuma ngabisin dana Rp 2 juta," rinci Ivan.
Kuncinya untuk membuat dapur pacu lebih beringas dijalani dengan cara naik stroke sampai 6mm. “Untuk setang piston masih mumpuni mengandalkan milik Yamaha RX-King dan piston standar CBR 150 oversize 250 yang diameternya 66mm,” celetuk Ndut mekanik Montong Jaya Motor di Jati Padang, Jaksel.
Pen piston tetap mengandalkan milik RX-King cuma biar piston CBR bisa pas dibuatkan kupingan sebagai bahan bos dari bahan albronch.
“Biar piston enggak nongol saat blok dipasang diganjal paking setebal 6mm dari bahan pelat aluminium,” lanjut Ndut.
Areal kepala silinder pastinya ikut kena olah, tarikan Jupiter-Z mampu melibas trek 500 meter, kem ikut dimodifikasi. Sayang Ivan Sutisna tidak begitu ngerti ubahan pasti yang sudah dilakukan. Ngukur durasinya gak ngeh.
Yang jelas agar aliran bahan bakar lebih deras klep masuk mengaplikasi 33mm dan klep buang 28mm. “Klepnya pakai klep motor lokal cuma dibubut payung klep dan batangnya,” ujar Ndut yang sekalian mengubah sitting klep.
Biar kompresi lebih padat dan kepala silinder enggak mentok piston, kubahnya mengalami ubahan. Bagian kubah diatur ulang lebih lebar meyesuaikan diameter piston dan bibir head dipangkas sampai 3 mm. Sedangkan per klep mengandalkan milik standar Honda Sonic.
Untuk areal pengapian seluruhnya masih mengandalkan part standar bawaan motor, seperti magnet juga tidak ada yang kena bubutan. Begitu juga dengan koilnya masih bawaan Jupiter-Z. "Cuma CDI saja yang pakai standar milik Yamaha Crypton," cerocos Ndut.
Sedang untuk memperlancar saluaran buang, urusan itu dipercayakan pada knalpot lokal garapan bengkel Pac Man. "Tapi, ukuran pipa dan modelnya sudah dikasih spek yang pas dengan ubahan mesin," tutup Ndut yang order silincer knalpot lebih besar.
Reamer Karburator
Turun di kelas standaran ajang kebut malam alias balap liar, Yamahas Jupiter-Z pacuan H. Deny kerap jadi perhatian pada areal karburator. Malah selalu jadi perhatian saat proses scrut dadakan.
Namanya main standaran salah satu syaratnya karburator harus bawaan motor alias standar. Tinggal pandai-pandai mekanik mengakali peranti penyuplai bahan bakar ini. "Makanya kalau ada lawan yang penasaran silakan periksa langsung karburator," lantang Ivan Sutisna yang satu tim.
"Karburator memang masih pakai standar bawaan Jupiter-Z cuma diameternya lubang skep sudah direamer," jelas Ndut yang sepertinya enggak menjelaskan secara detail ukurannya.
Namun untuk kebutuhan trek lurus sepanjang 500 meter, pas seting spuyer mengandalkan pilot 100 dan main-jet 27,5. "Mulai dari tarikan bawah sampai atas tenaga ngisi terus," tegas Ndut yang sudah bawa besutannya keliling berbagai lintasan kebut malam. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 60/90-17
Ban belakang : IRC 60/90-17
Knalpot : Custom
Gir : 17/25
MJM: (021) 92229456
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR YG BAIK DAPAT MENINGKATKAN PERFORMA BLOG INI... THANKS TO ALL. . .