Secara teori, copot satu-persatu peranti pemindah daya kayaknya gampang betul. Cuma kendurkan 4 atau 6 buah baut pengikat pakai kunci 10 atau 12, rangkaian yang terdiri dari per, mangkuk penekan, kampas kopling berikut pelat pun, terurai.
Lain hal jika melepas rumah kopling utama, yang dibaliknya terdapat gigi sekunder. Lantaran rumah kopling utama terhubung ke poros gigi rasio, untuk melepasnya harus pakai kunci sok 17 atau 19 mm. Tapi, lepasnya mesti copot mangkuk pengikatnya dulu.
Cuma bukan cara buka rumah kopling utama yang mau dibahas. Yang lebih penting dan jadi perhatian jika ingin bongkar-pasang rumah kopling, adalah cara smart buka baut pengikat mangkuk penekan kampas dan pelat kopling.
Kalau tidak paham cara buka baut-baut pengikat mangkuk dudukan kampas dan pelat yang juga didukung pegas, besar kemungkinan ulir baut gampang dol. Paling parah, rumah ulir di mangkuk penekan kampas patah karena tidak rata saat proses buka atau pasang.
“Kasus seperti ini sering terjadi pada komponen rumah kopling di motor Honda tipe bebek atau sport. Meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada merek lain, yang konstruksi rumah dudukan kampas dan pelat koplingnya dijepit pakai pegas di masing-masing kaki dudukan ulir baut,” terang Sardin Gorad Pasaribu mekanik Ingin Jaya Motor.
Di jelaskan mantan instruktur sekolah mekanik HMTC Jakarta ini, untuk melepas baut pengikat kampas di mangkuk rumah kopling ada syaratnya. Nggak susah, cuma harus pakai trik khusus agar tidak terjadi kesalahan fatal. Sebab jika mangkuk atau rumah ulir baut dol dan patah, part ini nggak mungkin maksimal jika di sambung. Harus beli baru.
“Ini sebabnya ulir baut di tatakan kampas dan pelat kopling berbahan alumunium babet, gampang dol atau ada yang patah. Tak boleh ada tekanan yang berat sebelah,” imbuh pria di Jl. Teuku Umar, No. 294, Subulussalam, Aceh.
Nah, saran Sardin, kalau mau buka atau pasang baut penjepit rumah kampas kopling saratnya harus rata. Maksudnya ke-4 baut dikendurkan pengunciannya satu-persatu secara bergantian, supaya tekanan tiap pegas tetap imbang hingga pelat atau kaki dudukan baut tak patah.
Begitupun saat akan mengencangkan baut. Setelannya, masih sama. Yaitu, tetap seimbang. “Cuma biar kekuatannya tetap merata, saat akan kencangkan baut, proses ikatnya mesti menyilang. Atau dari baut bawah ke atas lalu ke samping kanan atau kiri. Dan, itu terus dilakukan hingga semua baut mengikat kuat,” imbuhnya.
Selain harus rata, ketika proses buka-pasang baut sebaiknya gunakan kunci yang tepat. Sebab meskipun kerja komponen ini terbilang sangat berat, tetapi proses ikatnya tidak harus sekuat kerjanya. Mengingat komponen terbuat dari bahan yang tidak terlalu keras.
Idealnya cukup gunakan kunci T dan proses ikatnya tidak butuh impact yang kuat. Tapi, hanya dengan perasaan apakah baut seukuran itu sudah cukup kuat mengikat tiap komponen yang akan diikat atau di lepas. “Usahakan sih hindari penggunaan obeng ketok,” tutup Sardin. (motorplus-online.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR YG BAIK DAPAT MENINGKATKAN PERFORMA BLOG INI... THANKS TO ALL. . .