Bagi kebanyakan pemain mobil ubahan mesin naturally aspirated masih menjadi pilihan yang simpel, ragam part plug n play-nya banyak tersedia di pasaran untuk mendongkrak tenaga. Tapi tidak bagi Setyo Detri yang memilih forced induction dengan memasang turbocharger.
“Sebelumnya masih menggunakan karburator, ternyata kurang enak dipakai buat daily use,” alasan Detri yang sempat hopeless dengan ubahannya ini hingga akhirnya memutuskan untuk pakai injeksi. "Untuk mengkonversi ke injeksi dan soal elektronik dipegang sama Mas Nursianto dari Tecno Motor,” jelas Detri.
Bukan cuma satu bengkel, untuk pemasangan turbocharger masih ada dua pawang lagi yang terlibat pada proyek ini. “Untuk mesin diserahkan ke Mas Ade, instalasi Turbo dan piping ke Mas Timur, keduanya dari Private Engineer,” jelas Detri.
Ini dia pemompa udara segar ke ruang bakar.
Perangkat forced induction ini mencomot 2 buah turbocharger. "Satu mereknya IHI Turbo dari Amerika dan yang satu lagi, Detri mengaku lupa mereknya. Maklum, pria ramah ini mendapatkannya dari junkyard. Kedua rumah keong itu kemudian dikanibal menjadi satu turbo yang sesuai kebutuhan. Ubahan pada mesin, yang paling utama adalah memainkan kompresi. Karena menggunakan turbo, otomatis kompresi harus diturunkan dari standar. ”Motor standar 11,6 : 1, sekarang jadi 8,2 : 1. Cukup dengan mengganti piston dengan merek Izumi, sekaligus dilakukan porting polish,” yakin Detri.
Pakai intercooler, blow off valve dan ECU standalone Mega-Squirt bikinan Mas Nurik.
Nah, yang terakhirnya soal konversi injeksi, boleh dibilang ini merupakan karya fully customized mulai dari throttle body, injector, wiring, hingga ECU (engine control unit) sebagai otak pengatur debit bahan bakar. Khusus yang ini dikerjakan oleh Nursianto atau yang terkenal dengan nama Nurik, namanya sudah santer di dunia turbo. Fuel pump pakai Mercedes 300E dengan fuel pressure regulator Sard dan diteruskan ke injektor kepunyaan Toyota. Sedangkan throttle body pakai punya Mitsubishi Lancer GT-I. Pengapian, Nurik cangkok ignition Mitsubishi Eterna. Koil Toyota, kabel busi Corolla. “ECU standalone pakai Mega-Squirt bikinan Mas Nurik, sekaligus mapping juga,” terang Detri.
Hasilnya pada putaran sekitar 7.000 rpm dan boost pressure 1 bar bisa dihasilkan peak power 69,1 hp dengan torsi 37 Nm dk on wheel. “Ini dites dengan bahan bakar Avgas,” bangga pria yang berdomisili di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Sensasi cesss.. cesss... tiap pindah gigi. Biasanya ada di mobil, kini di motor...!!!
Karena masih dipakai untuk harian, untuk tekanan boost minta diturunkan menjadi 0,7 bar alasannya karena menggunakan bahan bakar pertamax. “Setelan wastegate diubah biar tekanannya turun, sekarang tenaga yang dihasilkan 59 Hp dengan torsi 33 Nm,” jelas Detri yang sehari-hari berkerja di bidang properti ini. Oh iya ada yang kurang tuh, bro. Turbo timernya kok gak ada? Pasang bro, biar lebih awet he..hee.. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI :
Piston : Izumi customized (Low Compression)
Perbandingan kompresi: 8,6 : 1
ECU : Mega-Squirt by Techno Motor
Throttle body : Mitsubishi Lancer 1.6L
Injector : Bosch
Fuel pump : Bosch milik Mercy 300E
Koil : Denso (Toyota 1UZ-FE)
Turbocharger : Hybrid IHI
Blow off Valve : HKS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR YG BAIK DAPAT MENINGKATKAN PERFORMA BLOG INI... THANKS TO ALL. . .