Yamaha Jupiter-Z besutan Imam Ceper ini kampiun balap trek lurus resmi 201 meter beberapa waktu lalu di Tiga Raksa, Tangerang. Podium teratas, berhasil diraihnya di kelas Bebek 4-tak Tune Up s/d 130 cc. Torehan waktu yang dicapai, bermain di 8,379 detik. Padahal kalau dicermati, ubahan di Jupiter-Z ini tak ubahnya spek road race MP1.
“Memang, stroke pun tetap standar. Hanya saja, kruk as ganti pakai punya aftermarket dari Jepang. Barang ini di dapat di Thailand,” ujar Utomo dari Tomo Speed Shop Mr. K-Cil M@diun selaku pemilik motor juga tim. Katanya, kruk as ini bikin engine lebih kuat dan tidak ringkih.
Dalam pembuatan engine, Tomo percayakan ke Rahadian Setiadi. Pria yang tinggal di Madiun, Jawa Timur ini meracik Jupiter Z hingga sentuh kompresi mesin di 13,4 : 1. “Sengaja tidak terlalu tinggi. Biar atasnya juga lebih jalan,” sebut Mr. K-Cil, sapaan Rahadian.
Lengkapnya, kita lihat racikan mesin langsung. Dari piston, tunner yang memang bertubuh kecil ini, mempercayakan seher Daytona diameter 55,25 mm buat menggebuk kompresi di ruang bakar.
Biar kompresi sedikit lebih tinggi, jenong piston dimainkan sekitar 3,5 mm dari permukaan pinggir bibir piston itu sendiri. Sayang, Mr. K-Cil tak sempat mengukur tinggi keseluruhan bibir piston dari lubang teratas lubang pen piston.
Buat klep isap, lift dibikin jadi 9,1 mm. Sedang lift klep buang, dipatok di 9,2 mm. Mr. K-Cil sengaja bikin angkatan klep buang lebih tinggi, agar putaran atas lebih jalan. “Pernah coba dibikin lift-nya sama, tapi ternyata justru enak seperti sekarang ini. Top speed makin bertambah,” beber tunner 25 tahun itu.
Permainan klep gambot ini, juga ditemani durasi buka-tutup klep yang disesuaikan kebutuhan. Buat klep isap dan buang, durasi kem sama. Yaitu, bermain di 272º. Sedangkan LSA (Lobe Separation Angle) kem sentuh angka 103º.
Jika dilihat dari angka LSA yang diterapkan untuk bagian kem ini, memang seting yang diusung Mr. K-Cil ini bermain di putaran atas. Jadi, tak percuma kalau dari seting klep juga disesuaikan konsep putaran mesin.
Apalagi, seting perbandingan gigi transmisi juga ikut diubah agar makin teriak di putaran tinggi. Buat gigi I, pakai kombinasi 14/35 mata. Gigi II, diisi kombinasi 18/31 mata. Gigi III, tetap mempercayakan kombinasi rasio standar. Gigi IV, dibikin lebih tajam lewat kombinasi 23/26 mata.
Hasilnya, tajam! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Camel 45/70-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Karburator : Keihin PWK 28 Sudco
CDI : Rextor Pro Drag
Knalpot : AHM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR YG BAIK DAPAT MENINGKATKAN PERFORMA BLOG INI... THANKS TO ALL. . .